• Breaking News

    Steven Gerrard : Legenda hidup tanpa gelar Premier League


    Siapa yang tidak mengenal Steven Gerrard? Semua orang, khususnya penggemar sepak bola pasti mengenal sosok Steven Gerrard. Maestro lapangan hijau yang sejak awal karir hanya membela satu klub, Liverpool. Namun pada akhirnya, kebersamaan selama 17 tahun harus diakhiri setelah Gerrard memutuskan untuk pindah ke liga amerika (Major League Soccer) untuk bergabung dengan Los Angeles Galaxy
    . klub yang dulu pernah dibela rekan senegaranya, David Beckham. Musim 2014/2015 adalah musim terakhir Gerrard membela klub yang telah membesarkan namanya.

    Gerrard adalah sosok spesial bagi Liverpool dan penggemarnya. Dia adalah jenderal lapangan tak tergantikan. Seorang pemimpin sejati dengan gaya permainan yang keras dan tak kenal lelah serta mempunyai tendangan geledek yang sangat menakutkan. Sering kali tendangan geledeknya merobek jala gawang lawan membuatnya menjadi gelandang yang cukup produktif dalam mencetak gol. Tanpa sosok Gerrard, Liverpool seperti sebuah kapal yang kehilangan nahkoda. Pemain berusia 34 tahun ini adalah kapten tim yang sangat disegani oleh kawan maupun lawannya. Kepemimpinan dan kewibawaan diatas lapangan dibuktikan dengan semangat juangnya yang tak pernah padam. Masih ingat sepak terjangnya di final liga champion sepuluh tahun lalu melawan Milan, Pertandingan yang digelar di Istanbul Turki ini, dianggap oleh banyak pengamat sepak bola sebagai final terbaik sepanjang sejarah penyelenggaraan Liga Champion.

    Gerrard tetap berjuang tanpa lelah walaupun timnya sudah tertinggal tiga gol dibabak pertama melalui satu gol dari Paolo Maldini dan sepasang gol dari Herrnan Crespo. Gerrard membuktikan bahwa mimpi untuk menjadi jawara Liga Champion belum berakhir dengan mencetak gol balasan diawal babak kedua melalui sundulan mematikan. Gol itu memberikan spirit bagi rekan-rekannya hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan melalui Reise dan Xabi Alonso. Gerrard akhirnya membawa The Reds meraih trofi Liga Champion untuk kelima kalinya setelah menang melalui drama adu pinalti.

    Bagi Gerrard, perpisahan dengan klub yang dicintainya sejak kecil ini menyisakan sedikit penyesalan yang takkan bisa dilupakan. Membawa The Reds meraih trofi Premier League adalah sesuatu yang belum dapat ia wujudkan sampai detik ini. Dia hanya sanggup mengantar klubnya bertengger di posisi kedua pada musim 2001/2002, 2008/2009 dan terakhir 2013/2015. Terakhir kali Liverpool menjuarai liga pada musim 1989-1990. Sejak berganti menjadi premier league, The Reds seolah-olah terseok-seok dalam perebutan juara.

    Gerrard tetap merasa bangga dengan apa yang telah diraihnya selama membela Tim kesayangannya. Total 10 trofi telah diraihnya kecuali trofi Premier League. Tentu saja tidak memenangi Premier League adalah penyesalan baginya. Namun, dari seorang bocah yang bermimpi bisa bermain bagi Liverpool, bahkan menjadi kapten tim sejak tahun 2003 dan telah meraih segalanya menjadi kenangan indah yang takkan terlupakan sepanjang hidupnya.

    Pertandingan melawan Crystal Palace merupakan penampilan ke 709 untuk The Reds sekaligus penampilan terakhir di stadion Anfield, markas Liverpool. Sayang, Dia tidak bisa memberikan perpisahan manis karena kalah dari Crystal Palace 3-1. Apapun hasilnya, penonton tetap memberikan sambutan yang meriah sehingga suasana pelepasan begitu emosional bagi Gerrard.

    Bahkan, demi melihat bintang kesayangan mereka bertandiing untuk terakhir kalinya di Anfield, para Liverpuldian tiba distadion berjam-jam sebelum pertandingan dimulai dan merogoh kocek sampai 27 juta rupiah. Suatu penghormantan untuk pemain legendaris yang sudah memberikan segalanya untuk tim kesayangan mereka.

    Seusai pertandingan, sambutan  lebih meriah terjadi saat para pemain Liverpool memakai seragam bernomor punggung delapan dan tertera nama Gerrard. Sungguh acara pelepasan yang hebat dari para pemain dan segenap pendukung untuk Gerrard dan keluarganya.

    Gerrard sendiri kembali masuk ke stadion setelah pertandingan selesai bersama ketiga anaknya. Ketika ditanya kemungkinan untuk kembali ke Liverpool suatu saat nanti, Gerrard menjawab hanya situasi darurat saja yang akan membuatnya kembali. Namun dia berharap situasi itu tidak akan pernah terjadi.




    3 komentar:

    1. terimakasih informasinya gan ..

      BalasHapus
    2. bukan raise gan, tp didi hamman, sorry correct, salam big reds tg pinang

      BalasHapus
    3. hahahah mksh ralatnya mas ongky

      BalasHapus

    Fashion

    Beauty

    Travel